1. |
Malas
01:20
|
|||
Setiap pagi dibangunkan sinar mentari.
Yang menyelinap masuk dari jendela kamarku.
Tubuhku seperti beku dan aku sadari.
Oh, ternyata beginilah hari-hariku.
Rasa malas itu pun menghampiri.
Semakin setia akan terus mengikuti.
Tak peduli walau lapar haus mengancam.
Kututup mata dan melupakan kenyataan.
Sesaat aku tersadar inilah diriku.
Yang masih seperti ini, kemarin dan sekarang.
Membuang waktu dalam setiap detik umurku.
Hanya untuk kesenangan dan harus dibayar mahal.
Aku bosan dengan rutinitasku.
Sepertinya aku harus bergerak.
Sudah terlalu lama ku terbuai dan dimanja dalam pelukan erat rasa malas ini!
Ingin hidup lebih baik tanpa semangat? Omong kosong!
Aku bosan dengan rutinitasku.
Sepertinya aku harus bergerak.
Sudah terlalu lama ku dibuai dan dimanja dalam pelukan erat rasa malas ini!
|
||||
2. |
||||
Aku mulai bosan dengan wacanamu.
Penuh kebohongan dan kemunafikan.
Di balik manisnya perkataanmu tersimpan niat buruk untuk menjatuhkan!
Aku mulai muak melihat sikapmu.
Yang berlagak benar saat didepanku.
Dan saatku tersadar kau adalah temanku.
Aku tak percaya kau tega menusukku dengan pisau tajam dari mulut busukmu dan bersembunyi!
Aku tidak butuh teman sepertimu!
Aku tidak butuh teman sepertimu!
|
||||
3. |
||||
Buka mata fikiran dan hati.
Lihat dan rasakan.
Gejolak jiwa ingin berontak.
Keluar dan bebaskan.
Hidup ini hanya sekali.
Tak akan bisa terulang lagi.
Lakukanlah yang terbaik.
Hidup ini hanya sekali.
Tak akan bisa terulang lagi.
Fikirkanlahlah yang terbaik.
Jangan pernah sekalipun berfikir untuk tetap disini.
Rampas kembali semua mimpimu sebelum kau sesali!
Hidup ini hanya sekali.
Tak akan bisa terulang lagi.
Lakukanlah yang terbaik.
Hidup ini hanya sekali.
Tak akan bisa terulang lagi.
Fikirkanlahlah yang terbaik.
Bagi hidupmu!
|
||||
4. |
||||
Aku Tak Peduli!
Aku Tak Peduli!
Aku Tak Peduli!
Aku Tak Peduli!
Dengan yang kau miliki.
Dengan yang kau hasilkan.
Dengan yang kau inginkan.
Dengan yang kau cari.
Aku Tak Peduli!
Aku Tak Peduli!
Aku Tak Peduli!
Aku Tak Peduli!
Dengan gaya hidupmu.
Dengan kesenanganmu.
Dengan pemikiranmu juga kebodohanmu.
Ini diriku bukan dirimu.
Ini hidupku bukan hidupmu.
Ini jalanku bukan jalanmu.
Ini pilihanku bukan pilihanmu!
|
||||
5. |
||||
Hidupnya seperti tak berarti.
Ingin mati tapi belum saatnya.
Dan terbelenggu dalam kegelapan.
Imajinasi pun mati terkikis.
Depresi!
Depresi!
Menutup diri dengan alasan.
Terbentur waktu tanpa semangat.
Jiwa terkurung dalam keterpurukkan.
Tak mampu bangkit hanya untuk melawan.
Depresi!
Depresi!
Sadar semua masih bisa berubah.
Selama roda tetap berputar.
Hidup ini masih belum berakhir.
Sudah waktunya bebaskan pikiran tanpa...
Depresi!
Depresi!
Depresi!
Depresi!
Depresi!
Depresi!
Depresi!
Depresi!
Depresi!
Depresi!
|
Streaming and Download help
If you like Satu Kepalan, you may also like:
Bandcamp Daily your guide to the world of Bandcamp